Jumat, 04 Oktober 2013

Ulat, Kapan Kamu Bermetamorfosis Menjadi Kupu-kupu?








Ini kisah picisan tentang Ulat yang selalu dipandang sebelah mata. Ulat yang selalu dihina-hina, Ulat yang selalu dianggap makhluk paling menjijikkan. Ulat yang rendah hati selalu sadar diri akan siapa dirinya, apa status sosialnya, apa latar belakangnya. Ulat juga melihat bahwa mereka adalah mereka, dan dirinya akan tetap menjadi dirinya tak pernah akan bisa sama seperti mereka.
Sampai pada akhirnya Ulat merasa berkecil hati. “Kenapa, takdir harus menjadikannya sebagai Ulat?” seonggok binatang mungil yang menjijikkan dan lembek, binatang yang selalu dihindari oleh makhluk hidup lainnya. Kalau boleh Ulat memutar waktu sebelum kehadirannya ke muka Bumi, Ulat ingin menjadi binatang yang lain saja seperti Burung misalnya, Burung begitu bebas terbang kemanapun yang ia mau sesuka hati berkat sayapnya yang elok. Atau Kucing binatang primadona yang senantiasa mendapat perawatan khusus selalu disayang dan dimanja oleh tuannya.
Hingga musibah besar menimpa Ulat. Ulat sangat dilema ketika ia gagal untuk bermetamorfosis seperti Ulot, Ulut, Ulet, Ulit dan teman-teman yang lainnya. Ulat begitu terpuruk kenapa harus Ulat sendirian yang mengalami kegagalan metamorfosis. Ulat tak pernah menduga tentang nasib buruknya. Ulat hanya dapat beragumentasi konyol jika Tuhan tak begitu adil terhadap hidupnya. “Bagaimana jika aku tak dapat bermetamorfosis seperti yang lainnya?” ucap Ulat. “Apakah aku akan seperti ini selamanya, menjadi makhluk lembek yang menjijikkan?” keluh Ulat.
Ulat tak banyak mengerti tentang kehidupan. Ulat hanya tahu bahwa takdir begitu kejam padanya saat ini. Ulat hanya mampu pasrah dalam cuilan keadaan yang menyiksa batinnya. Tidak cukupkah penderitaan Ulat berpredikat sebagai makhluk menjijikkan, kini Ulat harus menelan pahitnya kehidupan ketika tertundanya proses metamorfosis alam.
Namun tahukah kalian, seiring waktu yang kian bergulir serta penantian Ulat dengan beriring harapan dan do'a . Akhirnya moment yang Ulat nanti beberapa waktu lalu telah tiba, Ulat mulai move on kemudian mengalami metamorfosis yang begitu indah. Tidak hanya itu saja, Ulat mendapatkan sayap Kupu-nya yang beda dari yang lainnya dengan corak pelangi yang sangat cantik. Kini semua mata tertuju pada moleknya sayap Kupu Ulat yang berwarna-warni layaknya pelangi. Semua terkagum-kagum melihat sayap Kupu Ulat yang mengepak sempurna. Terlihat senada diatas mega-mega ketika Ulat terbang menyusuri langit-langit Bumi.
Pelajaran berharga bagi Ulat, bahwa rencana Tuhan jauh lebih indah dari apa yang kita rencanakan. Skenario Tuhan lebih bermakna dari apa yang kita rasakan. Takdir Tuhan lebih puitis dari apa yang telah kita saksikan.

NB: Cerita ini terinspirasi dari kisah gadis lincah ceria yang berjuang untuk menggapai mimpi, cita, dan asa. Walaupun cobaan datang silih berganti. Apabila ada kemiripan nama tokoh dan karakter. Mohon maaf, mungkin hanya kebetulan saja.

Thank you for read... ;-)

Silakan tinggalkan comment Anda!!!

Tidak ada komentar: