Ini kisah picisan tentang Ulat yang
selalu dipandang sebelah mata. Ulat yang selalu dihina-hina, Ulat yang selalu
dianggap makhluk paling menjijikkan. Ulat yang rendah hati selalu sadar diri
akan siapa dirinya, apa status sosialnya, apa latar belakangnya. Ulat juga
melihat bahwa mereka adalah mereka, dan dirinya akan tetap menjadi dirinya tak
pernah akan bisa sama seperti mereka.
Sampai pada akhirnya Ulat merasa
berkecil hati. “Kenapa, takdir harus menjadikannya sebagai Ulat?” seonggok
binatang mungil yang menjijikkan dan lembek, binatang yang selalu dihindari
oleh makhluk hidup lainnya. Kalau boleh Ulat memutar waktu sebelum kehadirannya
ke muka Bumi, Ulat ingin menjadi binatang yang lain saja seperti Burung
misalnya, Burung begitu bebas terbang kemanapun yang ia mau sesuka hati berkat
sayapnya yang elok. Atau Kucing binatang primadona yang senantiasa mendapat
perawatan khusus selalu disayang dan dimanja oleh tuannya.
Hingga musibah besar menimpa Ulat.
Ulat sangat dilema ketika ia gagal untuk bermetamorfosis seperti Ulot, Ulut,
Ulet, Ulit dan teman-teman yang lainnya. Ulat begitu terpuruk kenapa harus Ulat
sendirian yang mengalami kegagalan metamorfosis. Ulat tak pernah menduga
tentang nasib buruknya. Ulat hanya dapat beragumentasi konyol jika Tuhan tak begitu
adil terhadap hidupnya. “Bagaimana jika aku tak dapat bermetamorfosis seperti
yang lainnya?” ucap Ulat. “Apakah aku akan seperti ini selamanya, menjadi
makhluk lembek yang menjijikkan?” keluh Ulat.
Ulat tak banyak mengerti tentang
kehidupan. Ulat hanya tahu bahwa takdir begitu kejam padanya saat ini. Ulat
hanya mampu pasrah dalam cuilan keadaan yang menyiksa batinnya. Tidak cukupkah
penderitaan Ulat berpredikat sebagai makhluk menjijikkan, kini Ulat harus
menelan pahitnya kehidupan ketika tertundanya proses metamorfosis alam.
Namun tahukah kalian, seiring waktu
yang kian bergulir serta penantian Ulat dengan beriring harapan dan do'a .
Akhirnya moment yang Ulat nanti beberapa waktu lalu telah tiba, Ulat mulai move
on kemudian mengalami metamorfosis yang begitu indah. Tidak hanya itu saja,
Ulat mendapatkan sayap Kupu-nya yang beda dari yang lainnya dengan corak
pelangi yang sangat cantik. Kini semua mata tertuju pada moleknya sayap Kupu
Ulat yang berwarna-warni layaknya pelangi. Semua terkagum-kagum melihat sayap
Kupu Ulat yang mengepak sempurna. Terlihat senada diatas mega-mega ketika Ulat
terbang menyusuri langit-langit Bumi.
Pelajaran berharga bagi Ulat, bahwa
rencana Tuhan jauh lebih indah dari apa yang kita rencanakan. Skenario Tuhan
lebih bermakna dari apa yang kita rasakan. Takdir Tuhan lebih puitis dari apa
yang telah kita saksikan.
NB: Cerita ini terinspirasi dari kisah gadis lincah ceria yang berjuang untuk menggapai mimpi, cita, dan asa. Walaupun cobaan datang silih berganti. Apabila ada kemiripan nama tokoh dan karakter. Mohon maaf, mungkin hanya kebetulan saja.
Thank you for read... ;-)
Silakan tinggalkan comment Anda!!!
NB: Cerita ini terinspirasi dari kisah gadis lincah ceria yang berjuang untuk menggapai mimpi, cita, dan asa. Walaupun cobaan datang silih berganti. Apabila ada kemiripan nama tokoh dan karakter. Mohon maaf, mungkin hanya kebetulan saja.
Thank you for read... ;-)
Silakan tinggalkan comment Anda!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar