Aku Mohon Maaf
Assalamualaikum,
sobat Nida diseluruh Bumi Nusantara... Dalam menyambut hadirnya Idul Fitri 1434
H yang insya Allah jatuh pada tanggal 09 Agustus 2013, saya ingin memanfaatkan
kesempatan yang diberikan oleh Majalah Annida untuk memohon maaf kepada orang-orang
disekitar saya khususnya Ayah dan Ibunda tercinta. Maaf ini saya lampirkan
dalam coretan kecil, agar terlihat istimewa.
Begitu
banyak butiran khilaf yang tidak terhitung, baik sengaja maupun tidak
disengaja. 22 tahun sudah saya sebagai seorang anak belum mampu menunjukkan
sebuah kebanggaan kepada Ayah dan Ibu, mereka berperan sangat baik menjadi
orang tua dengan mencurahkan segalanya tenaga bahkan materi mereka berikan agar
anaknya menjadi sosok kebanggaan bagi mereka. Saya yakin, rencana Allah Swt lebih
indah dari apa yang saya alami saat ini. Kata maaf ini terselip untuk kegagalan
serta ketertundaan akibat sakit yang saya derita hampir 8 bulan lamanya.
Cita-cita, harapan, serta mimpi seakan lenyap bersama kekecewaan Ayah dan Ibu,
melihat anaknya gagal diwisuda tahun lalu.
Hanya
Allah Swt yang mengerti bagaimana pilunya hati ini melihat kekecewaan mereka,
bahkan mungkin kata maaf tidak cukup untuk membayar rasa kecewa mereka. Tapi
tidak ada yang salah dari kata maaf yang saya sampaikan dengan tulisan ini,
karena Allah Swt maha pemaaf dan tidak ada usaha yang sia-sia selagi kita ikhlas
serta optimis dalam hidup.
Permohonan
maaf yang berikutnya, saya sandingkan untuk mereka yang menjadi pelengkap kisah
suka dan duka kehidupan saya. Tentu saja banyak hal yang kami lalui bersama,
saling berbagi, saling melengkapi. Namun kami juga pernah mengalami saling
berbeda pendapat, saling membicaran kesalahan satu dengan yang lain, saling
menentang satu dengan yang lain. Seperti itulah cerita kami tapi, ditengah hiruk
pikuk konflik yang sering kami temui. Bagi saya kalian adalah cerita
teristimewa dan tetap menjadi sahabat terbaik. Terima kasih Intan, Sulis,
Lasmini, Hieda, Icha, Feqo. Maaf... Jika saya belum jadi yang terbaik untuk
kalian dengan segala kekurangan serta kecerobohan saya. Terkadang bibir ini
salah berucap hingga membuat hati kalian tersinggung, lalu tubuh ini bersikap
selalu semaunya tanpa memikirkan perasaan orang lain.
Maaf
ya... Saya berharap cerita bersama kalian menjadi kisah klasik untuk masa depan. Amin...
Minal Aidin, Mohon Maaf Lahir dan Batin !!
Minal Aidin, Mohon Maaf Lahir dan Batin !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar